1.Diskriminasi
adalah perlakuan terhadap orang atau kelompok yang didasarkan pada golongan
atau kategori tertentu. Sementara itu dalam pengertian lain diskiriminasi dapat
diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan
didasarkan pada gender,ras, agama,umur, atau karakteritik yang lain.
2.ETNOSENTRISME
2.ETNOSENTRISME
Setiap suku
bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda dan
sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa ras tersebut cendrung
menganggap kebudayaan mereka sebagai
salah satu prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya. Segala
yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki, dipandang sebagai,
dipandang sebagai suatu yang kurang
baik, kurang estetis, dan bertentang dengan kodratnya. Hal tersebut dikenal
sebagai Etnosentrisme, yaitu suatu kecendrungan yang menganggap nilai dan norma
kebudayaan sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak, dan
dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain.
Etnosentirisme
merupakan gejala sosial yang universal, dan sikap yang demikian biasanya
dilakukan secara tidak sadar, dengan kata lain kecendrungan tidak sadar untuk
menginterpresntasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur
kebudayaannya sendiri. Etnosentrisme dapat dianggap sebagai dasar ideologi
Chauvinisme yang pernah dianut oleh
orang Jerman pada zaman Nazi Hitler. Mereka merasa dirinya superior, lebih
ungguk dari bangsa-bangsa lain dan memandang bangsa lain sebagai inferior,
lebih rendah, nista, dan sebagainya.
Terdapat 3
elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1. Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau
baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik
2. Unti-unit tersebut mempunyai
perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap,
maupun gagasan-gagasan
3. Terdapatnya interaksi di antara
bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar